Cengkeraman Spektakel dalam Transisi Kekuasaan
Indonesia kini tengah memasuki fase penting dalam sejarah politiknya. Dengan berakhirnya masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) 2014-2024 dan dilantiknya Prabowo Subianto sebagai presiden berikutnya 20 Oktober ini, banyak pihak berharap akan terjadi perubahan signifikan dalam kebijakan dan arah negara. Namun, di balik permukaan, ada kekhawatiran bahwa perubahan ini hanyalah sebuah spektakel—ilusi dari transformasi politik yang dalam kenyataannya tidak menyentuh akar persoalan, yaitu kekuatan oligarki yang terus mengendalikan jalannya negara.
Dalam karya filsuf Perancis Guy Debord, The Society of the Spectacle (1967), ia menguraikan bagaimana masyarakat modern, khususnya di bawah kapitalisme global, diatur bukan oleh kekuasaan politik yang terlihat, melainkan oleh gambar dan penampilan yang menutupi realitas. Di Indonesia, fenomena ini semakin jelas terlihat ketika perubahan politik yang terlihat di permukaan ternyata hanya menyembunyikan kontrol yang terus dipegang oleh para elit ekonomi dan oligarki. Continue reading