Tahun Baru, Prediksi Baru?
Hadirnya tahun yang baru senantiasa menggoda kita untuk membuat prediksi-prediksi yang baru. Sayangnya, prediksi-prediksi yang kita buat tersebut barangkali tidaklah bermakna apa-apa. Mengapa demikian?
Kita hidup di dunia yang begitu kompleks. Kita tidak mungkin memahami bagaimana keseluruhan sistem ini bekerja, variabel-variabel apa saja yang terlibat di dalamnya, atribut apa yang melekat di sana, bagaimana mereka saling memengaruhi satu sama lain dan apa dampaknya.
Bayangkan tubuh sebagai sebuah sistem kompleks yang terdiri dari beragam anggota badan (subsistem) di dalamnya. Masing-masing anggota badan memiliki organ (sub-sub sistem) lagi di bawahnya. Tiap-tiap organ tersebut masih memiliki bagian-bagian lagi di sisinya. Begitu seterusnya sampai kita berhenti pada pecahan terkecil (sel) yang tak mungkin dibelah lagi.
Masing-masing subsistem membangun interaksi satu sama lain. Makin banyak jumlah variabelnya, makin tinggi pula jumlah interaksi yang terjadi di dalamnya. Sekalipun kita mengetahui persis variabel apa saja yang ada di sana, tetap saja sulit bagi kita untuk membuat estimasi. Mereka bisa saja berubah sewaktu-waktu bergantung pada konteks dimana mereka berada. Dus, mustahil bagi kita untuk mengukur bagaimana variabel tersebut bekerja di dalam sebuah sistem kompleks secara keseluruhan.
Mari kita ambil contoh. Anggaplah sebuah perusahaan (sistem) memiliki dua divisi (subsistem), yakni divisi A dan divisi B. Masing-masing divisi memiliki 5 bagian di dalamnya. Apabila kita menghitung interaksi dua-arah di dalam perusahaan tersebut, maka kita akan memeroleh 10 interaksi di dalam divisi A, 10 interaksi di dalam divisi B, dan 25 interaksi antara divisi A dan divisi B.
Berapa banyak determinan yang memengaruhi perilaku perusahaan? Divisi A dan divisi B masing-masing memiliki 5 bagian. Ada 10 interaksi di dalam divisi A dan 10 interaksi di dalam divisi B. Kita juga harus memasukkan 25 interaksi antara divisi A dan B. Total kita memiliki 55 determinan (5 + 5 + 10 + 10 + 25) di dalam perusahaan. Menariknya, 45 dari 55 (82%) determinan diperoleh dari interaksi dan hanya 10 (18%) determinan yang diturunkan dari pengaruh individu divisi A dan B.
Seringkali kita terlalu mengabaikan bagaimana variabel-variabel dalam sebuah sistem saling berinteraksi satu sama lain. Dalam sebuah perekonomian, misalnya, kita akan menjumpai banyak variabel seperti suku bunga, kurs mata uang asing, neraca perdagangan berjalan, tingkat inflasi, indeks harga saham, indeks harga konsumen, siklus bisnis, faktor politik, dan masih banyak lagi. Sulit bagi kita untuk melihat faktor mana yang paling berpengaruh dan faktor mana yang dapat diabaikan. Belum lagi, kita harus memasukkan faktor perilaku para aktor ekonomik seperti konsumen, produsen, investor, regulator, dan sebagainya.
Manusia memang makhluk yang cenderung untuk selalu menghindari ketidakpastian. Prediksi bisa memberikan sedikit “pegangan” untuk membantu mengarungi ketidakpastian tersebut. Terkadang kita dapat menebak beberapa hal yang sepertinya akan terjadi, walau kita tidak bisa memprediksi dengan pasti kapan hal tersebut akan terjadi. Namun, berpegang teguh mati-matian terhadap sebuah prediksi adalah tindakan yang konyol.
Prediksi seringkali hanyalah proyeksi atas kejadian-kejadian di masa lalu dan tren yang ada saat ini. Masalahnya, kejadian yang pernah atau sering terjadi di masa lalu, belum tentu akan berlanjut terjadi saat ini. Sebaliknya, kejadian yang belum pernah terjadi sebelumnya, bisa jadi akan terwujud saat ini. History never repeats itself. Nothing ever happens twice under exactly the same conditions or in exactly the same way.
Pada akhirnya, ilmu ekonomi adalah ilmu sosial yang sama sekali berbeda dengan fisika. Tidak ada formula yang akurat dan handal yang memungkinkan kita untuk memasukkan sejumlah input, memrosesnya, lalu mendapatkan hasilnya secara pasti. Seperti kata Charlie Munger, “Economics involves too complex a system… its search for precision in physics-like formula is almost always wrong in economics.”
And we can never forecast unforeseeable variables.